Berkat Program Kementerian, Marsal Kini Sarjana Perikanan

By Admin

nusakini.com--Empat tahun lalu tidak ada bayangan bagi Marsal, anak seorang nelayan di Dusun Kuma, Desa Sarudu, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat untuk mencicipi bangku kuliah. 

Jalan yang dibuka oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) yang kini berubah nomenklatur menjadi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT) mengantarkan Marsal menjadi seorang Sarjana Terapan Perikanan. Bersama 475 taruna Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Marsal dikukuhkan sebagai sarjana oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. 

Tidak melupakan jasa kementerian ini, sang ayah pun mendatangi Kantor KDPDTT di Kalibata. Ahmadin (41) yang baru kali ini mengunjungi ibukota itu diantar oleh Arhamuddin Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Mamuju Utara, Sulawesi Barat, usai acara Wisuda buah hatinya.

“Tidak ada harapan. Tiba-tiba ada proses,” kata Arhamuddin mengenang kali pertama dia membawa Marsal ke Jakarta setelah ia terpilih dari lima kandidat hasil seleksi STP di Mamuju Utara. “Seleksi dilaksanakan di rumah Pak Ahmadin di Dusun Kuma,” kenangnya. 

Arham menuturkan waktu itu banyak program pendampingan untuk pemberdayaan dalam upaya mengangkat produk unggulan dan pembangunan sumberdaya manusia (SDM) dari KPDT untuk Kabupaten Mamuju Utara (Matra). Salah satunya adalah pendidikan alternative yang mengajarkan baca tulis untuk suku terasing di Matra.

Saat itulah KPDT menginformasikan adanya beasiswa di STP dan mengupayakan anak-anak nelayan di Matra untuk mendapatkan kesempatan beasiswa itu. Hingga akhirnya pihak STP langsung mensurvey ke Kampung halaman Marsal di Dusun Kuma dan melakukan seleksi atas lima kandidat yang ada. 

Kebanggaan ayah Marsal tak dapat disembunyikan. Betapa tidak, anak sulungnya telah menjadi teladan dan membuat namanya harum di kalangan nelayan di dusunnya, bahkan masyarakat Kabupaten Matra. “Anak saya dulu suka ikut mencari ikan kala libur. Dan selama empat tahun masa kuliah, dia hanya pulang sekali. Waktu itu ada praktik lapangan di Makassar,” ujar Ayah dari 7 anak itu. 

Dari pengalaman Marsal, Arham berharap KDPDTT dapat melanjutkan program yang memberikan kesempatan kepada anak-anak nelayan atau yang kurang mampu di Matra ataupun di daerah lain untuk dapat melanjutkan kuliah. (p/ab)